Fashion Blogger Bisnis Online Olshop - "Ada seni dan kesenangan tersendiri saat
belanja baju second. Saya menyebutnya hidden treasure," ungkap Heidy
Kalalo, seorang fashion blogger saat menggambarkan suasana belanja di
Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Salah satu fashion blogger yang khas dengan gaya busana sleek, minimalis namun unik ini memang dikenal hobi berbelanja di pusat penjualan baju-baju second itu. Harga murah dengan model yang tidak pasaran, menjadi salah satu daya tarik yang membuat Heidy tak bosan untuk berburu barang-barang vintage dan antik di situ.
"Aku bisa temuin baju meski belinya di pasar tapi nggak pasaran, cuma lo yang punya. Pokoknya banyak harta tersembunyi di situ," ungkap Heidy, yang menjadi fashion blogger sejak 2008 lalu.
Heidy pertama kali tertarik dengan pakaian second pada 2004. Kala itu pasar barang bekas yang pertama dikunjunginya adalah Gedebage di Bandung. Mendapatkan barang berkualitas bagus dengan harga murah, membuat Heidy 'ketagihan' berburu pakaian unik. Dan salah satu tempat favoritnya sampai sekarang adalah Pasar Senen di Jakarta Pusat.
Fashion blogger yang kini mulai menekuni karier sebagai fashion entrepeneur ini pun sudah mempunyai 'lapak' langganan sendiri. Biasanya dia banyak membeli atasan, busana rajutan, celana dan rok di tempat langganannya itu dan sering mendapatkan harga yang lebih murah.
Heidy mengaku cukup sering berbelanja di Pasar Senen. Sekali belanja, pemilik blog bernama fashion-maverick itu bisa mendapatkan maksimal 20 potong baju dengan harga Rp 300ribu. Tak jarang blogger berusia 27 tahun ini juga mendapatkan barang bermerek dengan harga tak lebih dari Rp 10ribu.
"Pernah nemu rok merek Sonia Rykiel bahannya velvet, harganya Rp 1000," tuturnya bersemangat.
Beberapa best buy yang pernah didapatkannya antara lain celana palazzo warna biru elektrik hanya seharga Rp 10 ribu. Kemeja kulit sintetis, juga Rp 10ribu. Saat berbelanja, Heidy bisa menghabiskan waktu hingga tiga jam untuk berkeliling. "Kalau ke situ sering menemukan barang yang surprising. Prepare to be surprised deh," tutur lulusan Universitas Parahyangan jurusan Hubungan Internasional, Bandung ini.
Barang termahal yang pernah dibeli di situ? "Coat kulit asli yang panjangnya semata kaki, Rp 300ribu," jawab pemilik label busana Memo. dan creative director Less.and.More ini.
====
Tips Mencuci Pakaian Vintage Hasil Belanja di Flea Market
Banyak orang yang masih ragu untuk berbelanja baju vintage atau second. Salah satu penyebabnya karena takut terkena penyakit kulit atau gatal-gatal. Kekhawatiran itu wajar mengingat barang-barang yang dijual berasal dari berbagai tempat dan kita pun tidak tahu pernah digunakan oleh siapa saja.
Untuk meminimalisir penularan kuman atau bakteri dan membuat pakaian vintage lebih higienis, fashion blogger Heidy Kalalo memberikan beberapa tips untuk mencucinya. Pencinta fashion yang kerap berbelanja di flea market sejak 2004 ini menyarankan untuk merendam pakaian dengan air panas.
"Direndam dengan air panas dan diamkan sehari semalam," terangnya.
Biasanya, Heidy menambahkan bubuk citrun yang efektif menghilangkan noda tanpa memudarkan warna. Bubuk ini umumnya dijual di toko kue atau toko kelontong dalam kemasan sachet. Dijelaskan Heidy, beberapa orang juga ada yang memilih cara tradisional yaitu merendamnya dengan air garam.
Namun perlu diperhatikan saat akan mencuci pakaian yang berbahan katun, atau material yang halus, tipis serta rentan rusak. Dikutip dari About, sebaiknya rendam dalam air dingin atau hangat. Tambahkan cairan antiseptik untuk membunuh kuman-kuman.
Untuk bahan yang tebal seperti wool atau denim pencucian bisa dilakukan dengan mesin cuci. Tapi jika bahannya halus dan tipis, lebih aman bila dicuci dengan tangan sumber
Salah satu fashion blogger yang khas dengan gaya busana sleek, minimalis namun unik ini memang dikenal hobi berbelanja di pusat penjualan baju-baju second itu. Harga murah dengan model yang tidak pasaran, menjadi salah satu daya tarik yang membuat Heidy tak bosan untuk berburu barang-barang vintage dan antik di situ.
"Aku bisa temuin baju meski belinya di pasar tapi nggak pasaran, cuma lo yang punya. Pokoknya banyak harta tersembunyi di situ," ungkap Heidy, yang menjadi fashion blogger sejak 2008 lalu.
Heidy pertama kali tertarik dengan pakaian second pada 2004. Kala itu pasar barang bekas yang pertama dikunjunginya adalah Gedebage di Bandung. Mendapatkan barang berkualitas bagus dengan harga murah, membuat Heidy 'ketagihan' berburu pakaian unik. Dan salah satu tempat favoritnya sampai sekarang adalah Pasar Senen di Jakarta Pusat.
Fashion blogger yang kini mulai menekuni karier sebagai fashion entrepeneur ini pun sudah mempunyai 'lapak' langganan sendiri. Biasanya dia banyak membeli atasan, busana rajutan, celana dan rok di tempat langganannya itu dan sering mendapatkan harga yang lebih murah.
Heidy mengaku cukup sering berbelanja di Pasar Senen. Sekali belanja, pemilik blog bernama fashion-maverick itu bisa mendapatkan maksimal 20 potong baju dengan harga Rp 300ribu. Tak jarang blogger berusia 27 tahun ini juga mendapatkan barang bermerek dengan harga tak lebih dari Rp 10ribu.
"Pernah nemu rok merek Sonia Rykiel bahannya velvet, harganya Rp 1000," tuturnya bersemangat.
Beberapa best buy yang pernah didapatkannya antara lain celana palazzo warna biru elektrik hanya seharga Rp 10 ribu. Kemeja kulit sintetis, juga Rp 10ribu. Saat berbelanja, Heidy bisa menghabiskan waktu hingga tiga jam untuk berkeliling. "Kalau ke situ sering menemukan barang yang surprising. Prepare to be surprised deh," tutur lulusan Universitas Parahyangan jurusan Hubungan Internasional, Bandung ini.
Barang termahal yang pernah dibeli di situ? "Coat kulit asli yang panjangnya semata kaki, Rp 300ribu," jawab pemilik label busana Memo. dan creative director Less.and.More ini.
====
Tips Mencuci Pakaian Vintage Hasil Belanja di Flea Market
Banyak orang yang masih ragu untuk berbelanja baju vintage atau second. Salah satu penyebabnya karena takut terkena penyakit kulit atau gatal-gatal. Kekhawatiran itu wajar mengingat barang-barang yang dijual berasal dari berbagai tempat dan kita pun tidak tahu pernah digunakan oleh siapa saja.
Untuk meminimalisir penularan kuman atau bakteri dan membuat pakaian vintage lebih higienis, fashion blogger Heidy Kalalo memberikan beberapa tips untuk mencucinya. Pencinta fashion yang kerap berbelanja di flea market sejak 2004 ini menyarankan untuk merendam pakaian dengan air panas.
"Direndam dengan air panas dan diamkan sehari semalam," terangnya.
Biasanya, Heidy menambahkan bubuk citrun yang efektif menghilangkan noda tanpa memudarkan warna. Bubuk ini umumnya dijual di toko kue atau toko kelontong dalam kemasan sachet. Dijelaskan Heidy, beberapa orang juga ada yang memilih cara tradisional yaitu merendamnya dengan air garam.
Namun perlu diperhatikan saat akan mencuci pakaian yang berbahan katun, atau material yang halus, tipis serta rentan rusak. Dikutip dari About, sebaiknya rendam dalam air dingin atau hangat. Tambahkan cairan antiseptik untuk membunuh kuman-kuman.
Untuk bahan yang tebal seperti wool atau denim pencucian bisa dilakukan dengan mesin cuci. Tapi jika bahannya halus dan tipis, lebih aman bila dicuci dengan tangan sumber