Friday, January 25, 2013

Skandal Seks Pejabat Merajalela di China

Skandal Seks Pejabat Merajalela di China
Komisi antikorupsi China berhasil menemukan beberapa pejabat yang ternyata memelihara gundik. Para gundik dipakai sebagai alat untuk menukarkan kekuasaan para pejabat dengan uang dan seks, seperti yang juga terjadi di Indonesia.

Pekan lalu Yi Junqing, direktur Biro Pusat Kompilasi dan Pererjemahan Sentra Komite Partai Komunis China dicopot dari jabatannya karena gaya hidupnya yang tak pantas. Yi punya gundik bernama Chang Yan. Chang Yan inilah yang menulis sebuah karangan yang diunggah di situs online dalam 100 ribu karakter, mengenai perselingkuhannya dengan Yi.

Inilah karangan terpanjang di China mengenai perselingkuhan dan menyebabkan Yi Junqing dicopot dari jabatannya karena berselibat dengan pacar gelapnya itu. Chang Yang yang sudah menikah, meninggalkan suaminya demi karirnya dan jatuh cinta dengan Yi Junqing. Dasar hidung belang, si Yi Junqing tak berupaya membuat jabatan Chan Yang naik. Ia malah berpindah ke haribaan wanita lain.
“Gaya hidup yang pantas” menurut aturan pemerintah China menjadi syarat mutlak bagi pegawai negeri di semua tingkatan, tulis kantor berita Xinhua, Kamis (24/1). Perselimgkuhan semacam ini banyak mewarnai kehidupan para pejabat publik di China sekarang.

Pejabat China lainnya, Lei Zhengfu tak bakal ketahuan orang banyak mengenai perilaku bejatnya, bila video seks yang ditayangkan secara online tak muncul di Internet. Bekas pejabat distrik Chongqing ini “dikarungi” dari jabatannya ya akibat video esek-esek itu.

Lei Zhengfu dijebak seorang wanita yang disuruh oleh sebuah perusahaan lokal. Perusahaan ini menggunakan video untuk mengancam para pejabat Chongqing untuk maksud-maksud jahat.

Sebuah laporan yang ditulis Universitas Renmin China mengungkapkan investigasi yang dilakukan terhadap para pejabat China, yang ternyata 95 persen memiliki gundik. Para penyuap mengambil keuntungan dari para pejabat yang doyan ngesek, yang dalam kasus Lei si wanita berperan sebagai makelar politik.
Kasus skandal seks yang bertubi-tubi belakangan terjadi di kalangan pejabat pemerintah daerah (dan mungkin pusat), tentu melunturkan kepercayaan publik terhadap Partai Komunis China. Sekretaris PKC Xin Jiping geram dengan perilaku menyimpang menyangkut soal esek-esek ini.

Xi Jinping pada Selasa kemarin mengeluarkan maklumat yang mencegah pola mengumbar seks para anggota PKC dengan sederet peraturan. Tujuannya agar para pejabat terhindar dari jebakan esek-esek.
Kata pepatah China kuno, hanya sedikit pahlawan yang bisa menampik tawaran wanita cantik. Artinya PKC harus tampil sebagai orang sakti mandra guna untuk menumpas korupsi yang kian merajalela (sumber)