Apa itu orgasme? Bagi beberapa wanita orgasme
menjadi hal yang sulit didapat. Bisa jadi itu terjadi karena beberapa
wanita tersebut tak memahami apa sebenarnya orgasme. Apa yang dirasakan
ketika orgasme? Adakah tanda-tandanya ketika orgasme itu akan datang?
Pakar
dan terapis seks dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, Dr. Laura
Berman memberikan penjelasan dalam situsnya mengenai hal dasar soal
orgasme. Dengan memahami apa yang terjadi di dalam tubuh saat klimaks
itu terjadi, bisa membantu wanita mencapai level baru dalam keintiman.
Memahami orgasme bisa membuat wanita belajar bagaimana mendapatkan
kepuasannya.
Menurut Dr. Laura, saat orgasme otak wanita
dibanjiri berbagai informasi baik dari psikis dan dari syaraf-syaraf di
area genitalnya. Ada jutaan syaraf di area Miss V sehingga ketika bagian
itu distimulasi, akan membuat wanita sangat bergairah.
Saat
stimulasi itu berhasil dilakukan, syaraf-syaraf di area Miss V akan
mengirimkan pesan ke bagian otak yang mengatur kesenangan atau
kebahagiaan. Bagian ini sama dengan bagian otak yang aktif ketika Anda
makan makanan enak seperti cokelat.
Orgasme bukan hanya
mengaktifkan area otak yang mengatur kebahagiaan, tapi juga menyebabkan
Anda kehilangan kontrol pikiran sesaat. Penelitian yang dilakukan para
ilmuwan di Universitas Groningen, Belanda sudah membuktikannya. Ketika
wanita dan pria mencapai orgasme, area lateral orbitofrontal cortex
untuk sementara tak berfungsi. Area ini bertanggungjawab mengontrol
perilaku. Sehingga tidak heran ketika seseorang begitu menikmati
orgasme, rasanya bukan hanya luar biasa tapi pikiran seolah-olah seperti
terbang.
Saat orgasme, otak juga dibanjiri dengan oksitosin,
hormon yang membuat seseorang ingin merasakan keintiman. Hormon ini
membuat Anda merasa lebih dekat dengan pasangan. Pada pria, karena
tingginya jumlah hormon testosterone di otak mereka, bisa jadi efek
oksitosin ini sedikit terkalahkan. Hal itu bisa menjadi penjelasan
kenapa pria bisa langsung tertidur pulas setelah bercinta, sementara
wanita ingin dipeluk atau merasakan keintiman dalam bentuk lain.
Tak
hanya itu saja, masih berdasarkan riset Universitas Groningen, ketika
merasakan orgasme, bagian otak wanita yang mengontrol ketakutan dan
kecemasan yaitu area amygdala dan hippocampus, aktifitasnya menurun. Hal
itu karena wanita butuh merasa aman dan rileks untuk mencapai orgasme.
Dan
pastinya bukan hanya otak yang bekerja saat orgasme terjadi. Area
genital atau Miss V juga memberikan respon dengan berkontraksi dan
melepaskan energi seksual yang sangat kuat sehingga membuat Anda merasa
seperti tak berdaya. Kontraksi otot Miss V ini biasanya menimbulkan
sensasi tersendiri pada Mr. Happy pasangan sumber